Healmind – Simak pengertian selfish, ciri-ciri, bahaya menutup diri untuk kesehatan mental, dan perbedaannya dengan sel love, di sini.
Selfish adalah sifat atau karakteristik ketika fokus seseorang lebih dominan untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, serta kesejahteraan diri sendiri.
Selfish adalah perilaku yang berisiko merugikan orang lain, terutama jika dilakukan secara berlebihan.
Apa itu Selfish?
Dilansir dari laman resmi RS Siloam, Selfish adalah sifat egois berupa kecenderungan seseorang untuk lebih mengutamakan keinginan dan kebutuhan diri sendiri di atas orang lain. Selfish adalah perilaku yang berasal dari paham egoisme di dalam dunia filsafat.
Menurut paham tersebut, egoisme merupakan pandangan bahwa seseorang perlu bertindak untuk memenuhi kepentingan, kebutuhan, dan keinginannya sendiri agar dapat mencapai kesejahteraan hidup.
Karena itu, sebetulnya, setiap individu memiliki sifat egois di dalam dirinya masing-masing. Namun, beberapa individu mungkin memiliki tingkat egoisme yang lebih tinggi hingga dapat merugikan orang lain.
Umumnya, seseorang yang memiliki tingkat egoisme tidak wajar cenderung mengutamakan keinginan kecilnya di atas kebutuhan orang lain yang sebenarnya mungkin lebih penting.
Ciri-Ciri Selfish
Adapun sejumlah ciri-ciri yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki sifat selfish adalah sebagai berikut:
Sering menentang pendapat orang lain untuk memenuhi kepentingan diri sendiri. Hal ini sering kali menimbulkan pertengkaran dan perpecahan antar anggota dalam tim kerja ataupun lingkungan sosial.
Memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atas permasalahan yang terjadi dalam tim kerja. Umumnya, seseorang yang berperilaku selfish tidak mau mencoba memikirkan hal-hal yang dapat diupayakan untuk membantu atau memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.
Sulit menerima kritik dari orang lain. Seseorang yang bersifat terlalu egois memiliki kecenderungan untuk mengkritik dan mendebat orang lain, namun enggan menerima saran dan masukan untuk dirinya sendiri.
Sulit untuk meminta maaf. Seseorang yang bersifat egois percaya bahwa ia tidak pernah melakukan kesalahan dan akan cenderung menyalahkan orang lain atas permasalahan yang terjadi.
Sering menyimpan dendam pada orang lain yang pernah melakukan kesalahan. Tidak mau berbagi atau bertukar pikiran dan informasi dengan orang lain agar bisa mencapai keinginannya sendiri.
Mudah frustrasi dan tidak sabar. Seseorang yang berperilaku selfish berpikir bahwa dirinya lebih cerdas dan mampu menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga mereka akan merasa frustrasi dan cenderung mengeluh saat orang lain mengerjakan tugas lebih lama dibandingkan dirinya.
Enggan keluar dari zona nyaman atau mengambil risiko karena takut gagal dan ditertawakan orang lain.
Perbedaan Self-Love dan Selfish
Pada tingkatan tertentu, sifat egois adalah hal yang masih dianggap normal dan wajar. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk self-love agar dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri.
Namun, jika dilakukan secara berlebihan, perilaku tersebut justru bisa mengarah pada selfish yang berisiko merugikan orang lain. Lantas, apa perbedaan self-love dan selfish? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Dari Sisi Moral
Self-love adalah perilaku mencintai diri sendiri dengan rasa hormat yang turut melibatkan moral dan tanpa merugikan kepentingan orang lain. Berbeda dengan self-love, selfish adalah perilaku yang mengutamakan kepentingan diri sendiri yang cenderung tidak memedulikan nilai moral, empati, maupun perasaan orang lain.
Bahkan, seseorang yang berperilaku selfish secara berlebihan juga dapat memanipulasi orang lain demi mendapatkan keinginannya, seperti bersikap seolah-olah peduli dengan orang lain padahal sejatinya, hal tersebut hanyalah sebuah kamuflase terhadap tujuan yang sebenarnya untuk memenuhi kepentingannya sendiri.
2. Dari Kecenderungan untuk Menutup Diri
Secara umum, seseorang yang berperilaku selfish secara berlebihan memiliki kecenderungan untuk menutup diri dan tidak peduli dengan orang lain. Bahkan, saat diharuskan untuk peduli dengan orang lain, seseorang yang berperilaku selfish mungkin akan merasa terpaksa, bukan murni karena keinginannya sendiri.
Di sisi lain, orang yang menerapkan self-love tetap dapat berfungsi sebagai makhluk sosial yang menyenangkan, hanya saja mereka juga akan menyisihkan sebagian waktunya untuk memenuhi kepentingan diri sendiri secara positif.
3. Dari Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental
Pada dasarnya, self-love adalah perilaku mencintai diri sendiri yang bertujuan untuk menghindari stres berlebih, gangguan cemas, depresi, dan gangguan mental lainnya.
Sementara itu, perilaku selfish justru bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan berisiko menimbulkan konflik dalam hubungan sosialnya.
Bahkan, sifat egois yang berlebihan juga bisa terkait dengan masalah kesehatan mental tertentu, seperti gangguan kepribadian antisosial dan narsistik yang membuat seseorang terlalu terpaku dengan diri sendiri.
Itulah pengertian selfish, ciri-ciri, bahaya menutup diri untuk kesehatan mental, dan perbedaannya dengan sel love.***
Leave a Reply