Healmind – Akhir-akhir ini depresi menjadi hal yang seringkali menarik perhatian untuk dibicarakan. Depresi yang terjadi bisa disebabkan oleh banyak hal, dan semakin banyak orang yang mulai mencari tau. Bisa seputar pengertian depresi, apa penyebabnya hingga penanganannya. Salah satunya adalah obat antidepresan.
Hal ini berkaitan dengan penanganan depresi, salah satunya mengkonsumsi obat. Sebenarnya apa itu obat antidepresan? Obat antidepresan adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati depresi. Selain itu ada beberapa obat jenis lain yang dapat digunakan. Khususnya untuk mengatasi jenis gangguan lainnya.
Antidepresan dapat dikonsumsi oleh umum, tetapi ada yang perlu diperhatikan. Yaitu proses pengkonsumsian antidepresan wajib dengan pengawasan dari tenaga ahli profesional. Tenaga ahli seperti dokter, psikiater, perawat, dan apoteker.
Terdapat beberapa jenis antidepresan yang dapat diresepkan oleh seorang dokter. Namun, ada jenis antidepresan yang berada di bawah pengawasan psikiater. Bahkan tak jarang terdapat kolaborasi antara dokter, psikolog, dan psikiater. Hal ini dilakukan untuk memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi klien.
Perlu dicatat pula, kita tidak dapat membeli obat antidepresan secara sembarangan. Karena untuk mendapatkannya memerlukan resep dari pihak profesional. Selain itu juga tidak ada jenis obat antidepresan yang dijual secara bebas. Proses untuk mendapatkannya dan cara mengkonsumsinya wajib diawasi oleh pihak profesional. Seperti harus dalam pengawasan dokter, sementara ada sebagian kasus lainnya dapat diawasi oleh psikiater.
Terdapat beberapa jenis antidepresan yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala-gejala depresi.
1. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)
Obat antidepresan yang pertama yang akan dibahas adalah SSRIs. Cara kerja dari antidepresan SSRIs adanya proses penghalangan kerja di dalam tubuh yang dilakukan. Hal yang dihalangi adalah proses pengambilan kembali serotonin yang akan disebarkan ke dalam sel saraf. Proses penghalangann ini bertujuan agar serotonin yang ada di dalam otak dan badan dapat bertahan lebih lama. Jenis antidepresan ini memiliki efek samping ke tubuh yang paling ringan bila dibandingkan dengan antidepresan lainnya.
2. Serotonin and Noradrenaline Reuptake Inhibitors (SNRIs)
Selanjutnya terdapat obat antidepresan SNRIs. Antidepresan jenis ini memiliki cara kerja yang hampir sama dengan SSRIs. Yaitu terdapat proses penghalangan di dalam tubuh. Namun, ada tambahan senyawa lain yang dihalangi. Selain serotonin antidepresan jenis ini menghalang proses pengambilan noradrenalin. Layaknya seperti SSRIs efek samping yang dihasilkan terbilang bersifat ringan.
3. Tricyclics and Tricyclic-Related Drugs
Seperti antidepresan SNRIs, tricyclics juga menghalangi proses pengambilan senyawa pada tubuh. Hal tersebut berefek pada proses pengambilan noradrenalin dan serotonin yang memberikan efek lebih lama pada otak dan badan. Namun, ternyata antidepresan ini dapat berefek pada chemicals di dalam tubuh. Sehingga dapat memberikan perasaan tidak nyaman bila dibandingkan dengan antidepresan jenis lain.
4. Monoamine Oxidase Inhibitors
Lalu terdapat antidepresan MAOIs yang cara kerjanya dengan mempersulit enzim monoamine oxidase. Berguna untuk melakukan proses pemecahan noradrenalin dan serotonin. Hal ini menyebabkan noradrenalin dan serotonin untuk tinggal di dalam lebih lama di dalam otak dan badan. Antidepresan jenis ini dapat memberikan efek berbahaya. Apabila obat ini dikonsumsi bersamaan dengan obat jenis lainnya dan makanan tertentu.
5. Obat Antidepresan lainnya
Selain itu juga terdapat beberapa obat antidepresan yang tidak dapat digolongkan ke dalam jenis-jenis antidepresan seperti kategori di atas.
Nah! Setelah mengetahui beberapa jenis antidepresan seperti yang telah dijelaskan tersebut. Perlunya kesadaran bahwa untuk mengkonsumsi obat antidepresan diperlukan pengawasan dari tenaga ahli profesional. Selain itu juga perlunya berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait agar mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi diri.
Leave a Reply