Rutinitas pekerjaan ada kalanya membuatmu merasa bosan hingga stres dan bikin motivasi kerja berkurang. Berangkat kerja di pagi hari tidak lagi menyenangkan seperti sebelumnya.
Hmm, mungkinkah ini tanda kamu butuh resign? Jangan terburu-buru sebelum memutuskan resign. Bisa saja, motivasi kerja menurun karena kamu sedang mengalami stres.
Sebuah penelitian tahun 2020 menunjukkan jika pemicu stres (stressor) yang berkaitan dengan pekerjaan maupun kehidupan pribadi dapat mempengaruhi kepuasaan kerja, motivasi pekerja, dan loyalitas pekerja dalam sebuah organisasi. Stressor berkaitan dengan kehidupan pribadi misalnya konflik peran, karakter seseorang, atau kondisi internal masing-masing individu.
Stressor yang berkaitan dengan pekerjaan biasanya datang dari budaya organisasi, perkembangan karir, hubungan dengan rekan kerja, serta tanggung jawab dan peran dalam organisasi.
Motivasi Kerja Menurun? Mungkin Stres Penyebabnya
Motivasi kerja secara signifikan dapat mendorong kamu berusaha lebih keras dalam pekerjaan. Secara tidak langsung, ketika kamu termotivasi dalam bekerja, pekerjaanmu akan selesai lebih cepat dan tepat.
Beberapa penelitian menunjukkan jika stres kerja ataupun stres di tempat kerja dapat berdampak negatif pada kepuasan karyawan akan pekerjaan, menurunkan motivasi kerja yang berujung pada produktivitas yang rendah dan kualitas pekerjaan yang rendah.
Saat kamu tidak lagi merasa senang atau bersemangat saat bekerja, tentunya kamu akan berusaha mencari peluang dan kesempatan lain. Nah, stres yang menurunkan motivasi karyawan pada akhirnya berdampak pada turnover di perusahaan.
Ada kalanya, beban pekerjaan yang terlalu banyak juga menyebabkan stres dan menurunkan motivasi. Tidak ada lagi waktu untuk menjalani kehidupan pribadi dan melakukan hal yang kamu sukai tentunya membuatmu stres dan tidak lagi punya energi positif untuk melakukan pekerjaan.
Tetap Termotivasi dalam Bekerja
Selain mencoba mengelola stres, kamu juga dapat mencoba berbagai tips berikut untuk tetap termotivasi dalam bekerja.
1. Mengembangkan rutinitas baru sebelum mulai bekerja
Kamu dapat mencoba membaca buku atau melakukan stretching sebelum bekerja. Tampaknya memang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Namun, terkadang kamu butuh melakukan suatu kebiasaan yang memiliki dampak jangka panjang terhadap proses berpikirmu.
Selain itu, fokusmu dapat teralihkan sejenak. Anggap saja kamu sedang me-refresh otakmu sebelum melakukan kembali pekerjaanmu.
2. Buat tujuan harian yang sederhana
Selain membuat pekerjaanmu lebih tertata dan terarah, kamu juga dapat lebih fokus pada hal-hal sederhana yang dapat kamu selesaikan. Tekanan dan stres mu mungkin akan sedikit berkurang ketika kamu tidak memaksakan harus menyelesaikan pekerjaan besar dan memikirkan “apa yang bisa aku lakukan”.
3. Menentukan value dari pekerjaan untuk mengembalikan motivasi kerja
Menemukan dan menentukan makna atau nilai dari pekerjaan yang kamu lakukan juga bisa membantumu merasa lebih termotivasi. Kamu dapat memikirkan pekerjaanmu menjadi salah satu caramu menunjukkan potensimu dan melihat manfaat dari pekerjaanmu untuk dirimu atau orang lain. Dengan tujuan yang baik, pekerjaanmu tentunya tidak lagi menjadi beban yang membuatmu stres kan?
4. Menghargai setiap kemajuan
Belajarlah untuk menghargai setiap kemajuan kecil yang bisa kamu lakukan setiap hari, saat melakukan pekerjaanmu. Jika kamu merasa berhasil membuat suatu perkembangan atau kemajuan, kamu boleh memberi reward sederhana untuk menghargai usaha dan kerja kerasmu sendiri.
Leave a Reply