13 Gejala Depresi yang Tidak Bisa Disepelekan

gejala depresi

Healmind – Masyarakat umum sudah sebaiknya mengenal gejala depresi para orang yang mengalaminya. Sebab, dengan mengetahui gejala-gejala tersebut, masyarakat bisa lebih peduli kepada orang-orang yang mengalami depresi.

Tidak dapat dipungkiri, gangguan depresi sampai saat ini masih mendapat stigma buruk oleh masyarakat.

Depresi sering kali dianggap sebagai penyakit yang memalukan dan seringkali orang yang mengalami depresi dianggap lemah.

Padahal, cara pandang tersebut salah. Depresi dapat dialami oleh siapapun tanpa memandang kuat atau lemahnya seseorang.

Maka dari itu sangat penting untuk mengenali gejala-gejalanya sejak dini agar segera mendapat perawatan yang tepat.

Jika seseorang telah mengalami beberapa dari tanda dan gejala ini hampir setiap hari, setidaknya selama dua minggu, orang tersebut mungkin menderita depresi. Adapaun tanda atau gejala depresi adalah:

1. Gejala depresi paling umum, merasa sedih dan cemas secara terus-menerus

Jangan mengira rasa sedih dan cemas ini datang karena sesuatu hal. Pada umumnya, penderita depresi tidak memahami hal-hal apa yang membuat mereka sedih dan cemas.

Biasanya, dengan bimbingan psikolog, para penderita akan dipandu untuk mengenal hal-hal atau ingatan yang memicu munculnya rasa sedih dan cemas tersebut. 

Uniknya, kesedihan dan kecemasan ini bisa muncul secara tiba-tiba kapanpun dan di manapun.

2. Merasa putus asa atau pesimis

Putus asa bisa dialami penderita depresi meskipun sejatinya keadaan dirinya baik-baik saja, dari sisi sosial ekonomi misalnya. 

Rasa pesimis pun bisa dirasakan meskipun sesungguhnya hal atau tugas atau pekerjaan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan mudah.

3. Gejala depresi yang cukup sering ditemui, mudah marah

Kemarahan bisa datang kapan saja sebagai reaksi terhadap peristiwa-peristiwa sederhana. Padahal, peristiwa yang terjadi tidak memerlukan reaksi berlebihan seperti luapan amarah.

4. Merasa bersalah, tidak berharga, dan tidak berdaya

Hanya karena sedikit kegagalan atau kritik dari orang lain, langsung merasa bersalah sedalam-dalamnya. 

Malahan, di tingkat depresi berat, seseorang bisa merasa tidak berharga lagi secara personal.

5. Kehilangan minat untuk beraktivitas

Tidak lagi memiliki gairah untuk melakukan kegiatan rutin yang sebenarnya penting bagi dirinya. Yang ingin dilakukan hanya melarikan diri saja dari aktivitas yang biasa dilakukan.

6. Cepat lelah

Depresi yang dialami menguras energi untuk berpikir. Alhasil, tubuh pun dibuat lelah.

7. Lambat dalam beraktivitas maupun berbicara

Kehilangan ketertarikan pada hal-hal di sekitarnya. Tidak lagi bersemangat untuk beraktivitas atau berbicara panjang lebar.

8. Merasa gelisah

Penderita depresi kerap merasa gelisah tanpa sebab. Padahal, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

9. Kesulitas untuk berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan

Kehilangan fokus pada hal-hal utama yang menjadi tanggung jawabnya. Ingatan pun terganggu, apalagi dalam menentukan suatu hal.

10. Gejala depresi, sulit tidur

Penderita depresi juga akan mengalami kesulitan untuk memejamkan mata. Karena kualitas tidur yang buruk, berdampak pada kondisi fisik dan pikiran.

11. Nafsu makan turun dan mengalami penurunan berat badan secara drastis

Depresi membuat penderitanya melupakan kebutuhan utama jasmaninya, yakni asupan gizi. Jadwal makan yang tidak teratur membuat bobot tubuh susut.

12. Gejala depresi terparah, berpikir untuk bunuh diri

Ini adalah tahap depresi yang berat. Keinginan untuk mengakhiri hidup jadi konsekuensi terburuk yang harus diantisipasi. 

13. Badan terasa nyeri atau sakit tanpa penyebab yang jelas meski sudah mengalami pengobatan

Rasa sakit ini dapat datang kapan saja tanpa sebab yang jelas. Padahal, secara medis, si penderita dalam kondisi baik atas pengobatan yang dijalani.

Namun, tidak semua orang mengalami semua gejala depresi.

Tapi beberapa orang dengan gangguan depresi mengalami banyak gejala dari depresi di atas.

Gejala depresi muncul juga tergantung dengan kondisi individu yang mengalaminya.

sumber : nimh.nih.gov