Healmind – Simak cara mengatasi rasa takut gagal, cici-ciri, dan tips psikologis untuk menghadapinya, di sini.
Rasa takut gagal, juga dikenal sebagai atychiphobia, adalah ketakutan yang tidak rasional dan berlanjut terhadap kegagalan.
Ketakutan ini bisa berasal dari beberapa penyebab. Terkadang, mungkin muncul sebagai respons terhadap situasi tertentu.
Dalam kasus lain, bisa terkait dengan kondisi kesehatan mental lainnya seperti kecemasan atau depresi.
Rasa takut gagal juga bisa berhubungan dengan sifat perfeksionis. Karena perfeksionis memiliki harapan yang sangat tinggi tentang hasil yang diharapkan, mereka mungkin merasa khawatir bahwa mereka tidak akan mencapai standar yang sering kali tidak realistis tersebut.
Artikel ini membahas tanda-tanda rasa takut gagal dan apa yang menyebabkan ketakutan tersebut.
Juga, artikel ini menjelaskan tentang pengobatan yang bisa membantu serta cara mencegah ketakutan ini agar tidak menghambat kita.
Ciri-ciri Rasa Takut Gagal
Rasa takut gagal dapat menimbulkan gejala emosional dan perilaku. Dikutip dari Verywell Mind, beberapa tanda umum dari ketakutan ini meliputi:
– Merasa cemas dan tegang saat menghadapi tantangan atau tugas yang sulit.
– Menghindari mengambil risiko atau peluang baru karena takut gagal.
– Merasa kurang percaya diri dan meragukan kemampuan diri sendiri.
– Terlalu terfokus pada kegagalan di masa lalu dan khawatir mengalami kegagalan di masa depan.
– Menunda-nunda atau menghindari tugas untuk mengurangi kemungkinan kegagalan.
– Mengalami gejala fisik seperti detak jantung cepat, keringat berlebihan, atau gemetar saat menghadapi situasi yang menakutkan.
Untuk mengatasi rasa takut gagal, ada langkah-langkah yang bisa diambil, seperti mengenali dan memahami perasaan tersebut, mengubah pola pikir negatif, belajar dari kegagalan sebelumnya, dan mencari dukungan dari orang terdekat atau profesional kesehatan mental.
Dengan kerja keras dan tekad, seseorang dapat mengatasi rasa takut gagal dan mencapai potensi penuhnya dari rasa:
Ketakutan
Menghindari
Merasa kehilangan kendali
Rasa tidak berdaya
Kekuasaan yang terbatas
Selain gejala emosional dan perilaku, orang yang takut akan kegagalan juga mungkin mengalami gejala fisik termasuk detak jantung cepat, rasa sesak di dada, gemetar, pusing, pusing, keringat berlebihan, dan masalah pencernaan.
Mengidentifikasi Ketakutan Akan Kegagalan
Ketakutan akan kegagalan dapat mempengaruhi orang dengan berbagai cara, yang berarti tidak selalu mudah untuk dikenali.
Beberapa cara orang mungkin mengalami ketakutan akan kegagalan meliputi:
– Memiliki keyakinan bahwa Anda tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan untuk mencapai sesuatu
– Merasa seperti Anda tidak akan dapat mencapai tujuan Anda
– Menunda-nunda pekerjaan sampai pada titik di mana itu mempengaruhi kinerja atau kemampuan Anda untuk menyelesaikannya tepat waktu.
– Mengatakan kepada orang lain bahwa Anda mungkin akan gagal agar harapan tetap rendah
– Meremehkan kemampuan Anda sendiri untuk menghindari rasa kecewa
– Khawatir bahwa ketidaksempurnaan atau kelemahan akan membuat orang lain merendahkan Anda
– Cemas bahwa Anda akan mengecewakan orang lain jika Anda gagal
Dalam beberapa kasus, ketakutan akan kegagalan bisa menyebabkan orang menghindari mencoba sama sekali.
Karena mereka begitu takut bahwa mereka akan mencoba dan tidak berhasil, mereka memutuskan untuk tidak mencoba sama sekali demi mencegah rasa sakit, malu, atau kekecewaan potensial.
Atychiphobia
Meskipun ketakutan akan kegagalan tidak terdaftar sebagai kondisi yang berbeda dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima (DSM-5), mungkin saja Anda dapat didiagnosis dengan fobia spesifik jika gejala Anda memenuhi kriteria diagnostik tertentu.
Untuk didiagnosis dengan fobia spesifik, gejala Anda harus “Fobia terhadap kegagalan yang melibatkan ketakutan berlebihan dan tidak masuk akal, serta menimbulkan respons kecemasan segera.
Kondisi ini ditandai dengan menghindari situasi yang menimbulkan ketakutan atau distres ekstrem yang dapat membatasi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal.
Kekhawatiran semacam ini berlangsung paling sedikit selama enam bulan dan tidak disebabkan oleh kondisi lain.
Berbagai faktor dapat menyebabkan seseorang mengalami ketakutan akan kegagalan.
Salah satunya adalah pengalaman masa kecil yang penuh kritikan atau dukungan yang minim dari keluarga, sehingga berdampak pada terus menerusnya ketakutan membuat kesalahan di masa dewasa.
Selain itu, berbedanya definisi kegagalan bagi setiap individu juga dapat mempengaruhi munculnya ketakutan ini.
Bagi beberapa orang, kegagalan berarti tidak mencapai tujuan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan hal ini dapat menciptakan ekspektasi yang sulit dipenuhi.
Faktor genetik juga mempengaruhi kecemasan. Jika anggota keluarga Anda juga memiliki kondisi kecemasan, kemungkinan Anda akan lebih rentan mengembangkan ketakutan dan kecemasan sendiri.
Ketakutan akan kegagalan sering kali berasal dari perfeksionisme. Ketika seseorang memiliki standar yang sangat tinggi, segala sesuatu tampaknya tidak mampu memenuhi harapan mereka, termasuk performa dan pencapaian pribadi.
Karena takut gagal dalam mencapai standar tinggi yang telah mereka tetapkan, mereka bisa mengalami ketakutan yang sangat intens terhadap kegagalan.
Orang yang mengalami kegagalan yang sulit atau bahkan trauma juga cenderung sangat takut mengulangi pengalaman tersebut di masa depan.
Misalnya, mengalami serangan panik selama presentasi atau diejek karena performa, dapat berkontribusi pada perasaan takut.
Konsekuensi negatif akibat kegagalan, seperti kehilangan pekerjaan atau gagal masuk perguruan tinggi, juga bisa menjadi faktor risiko yang menyebabkan ketakutan akan kegagalan.
Meskipun setiap orang mungkin merasa takut gagal dari waktu ke waktu, hal tersebut menjadi lebih serius ketika menghalangi kemampuan Anda untuk mengejar tujuan dan mencapai hal-hal yang ingin Anda capai dalam hidup.
Dampak dari rasa takut akan kegagalan adalah bisa mengurangi keyakinan seseorang terhadap kemampuan diri dan motivasinya untuk mencapai tujuan.
Ketika menghadapi hal-hal yang tampaknya sangat menantang atau memerlukan pembelajaran keterampilan baru, beberapa orang mungkin mudah menyerah atau menolak untuk terlibat.
Tindakan sabotase diri adalah hal yang tidak jarang dilakukan oleh orang yang takut gagal, dimana tindakan ini justru merugikan diri mereka sendiri dan membatasi kesempatan mereka untuk meraih keberhasilan.
Penelitian menemukan, misalnya, bahwa mahasiswa yang takut gagal sering terlibat dalam perilaku sabotase diri yang pada akhirnya menghambat keberhasilan akademik dan terus memperkuat kegagalan.
Rasa rendah diri juga dapat menjadi dampak dari rasa takut akan kegagalan, dimana orang tersebut mungkin terlibat dalam pola pikir negatif tentang diri sendiri atau memiliki rasa percaya diri yang rendah, sehingga hal ini menghalangi mereka dalam mengejar tujuan-tujuan mereka.
Kurangnya semangat: Ketika seseorang takut gagal, mereka juga mungkin kehilangan semangat yang membuat sulit untuk memulai proyek dan bekerja mencapai tujuan.
Rasa malu: Rasa takut akan kegagalan seringkali timbul dari ketakutan akan merasa malu atau terhina.
Gagal bisa memicu perasaan tidak berharga, sehingga menghindari mencoba sama sekali bisa berfungsi sebagai cara melindungi diri dari kekecewaan, penyesalan, dan kesedihan.
Pengobatan untuk Takut akan Kegagalan: Pengobatan untuk takut akan kegagalan bervariasi tergantung pada bagaimana seseorang mengalami ketakutan ini dan dampaknya pada kehidupan mereka.
Dalam banyak kasus, orang dapat menggunakan strategi bantuan diri untuk mengatasi perasaan tersebut.
Jika takut akan kegagalan menghambat kemampuan seseorang berfungsi dengan normal, penting untuk berkonsultasi dengan seorang profesional.
Beberapa pilihan pengobatan untuk takut akan kegagalan:
Terapi Psikologis
Terapi psikologis dapat membantu Anda mengatasi pola pikir, emosi, dan perilaku yang menyumbang pada rasa takut akan kegagalan.
Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah jenis terapi yang membantu orang mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang berkontribusi pada perasaan takut. Reduksi stres berbasis kesadaran (MBSR) juga bisa bermanfaat.
Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengelola perasaan kecemasan atau depresi yang mungkin terkait dengan rasa takut Anda.
Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) adalah jenis antidepresan yang umumnya diresepkan untuk mengobati gangguan mood dan kecemasan.
Obat anti-kecemasan, seperti Xanax (alprazolam) dan Ativan (lorazepam), juga bisa diresepkan.
Dalam banyak kasus, kombinasi kedua opsi pengobatan ini dengan perubahan gaya hidup dapat menjadi yang paling efektif.
Kami telah menguji dan menulis ulasan objektif tentang program terapi online terbaik, termasuk Talkspace, Betterhelp, dan Regain.
Cara Menghadapi Rasa Takut Gagal
Terdapat juga beberapa strategi yang dapat Anda gunakan untuk membantu mengurangi perasaan takut akan kegagalan. Beberapa di antaranya adalah:
Pertimbangkan Kemungkinan Hasil
Terkadang, memikirkan kemungkinan hasil terburuk—dan merencanakan bagaimana menghadapinya—dapat membantu mengurangi kecemasan saat Anda mengejar tujuan Anda.
Fokus pada Hal-hal yang Bisa Anda Kendalikan
Alihkan perhatian dari aspek situasi yang di luar kendali Anda, dan fokuskan energi pada hal-hal yang dapat Anda kontrol.
Rencanakan Sebelumnya
Ketika Anda menghadapi tantangan yang mungkin memicu rasa takut gagal, buatlah rencana alternatif jika upaya awal tidak berjalan sesuai rencana.
Memiliki rencana B (atau rencana C) dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan lebih yakin.
Mengubah Pandangan tentang Kegagalan
Mengubah cara berpikir tentang kegagalan juga dapat membantu mengurangi perasaan takut.
Kegagalan adalah bagian dari kehidupan dan dapat menjadi peluang penting untuk belajar dan memperoleh keterampilan baru.
Meskipun bisa mengecewakan, tetapi penting untuk tetap memiliki pandangan yang positif tentang manfaat potensial dari mengalami kegagalan dari waktu ke waktu.
Ingatlah bahwa kesuksesan sering kali dicapai melalui serangkaian kegagalan progresif yang membawa informasi, keterampilan, dan strategi baru.
Gunakan Pikiran Positif
Hindari percakapan negatif pada diri sendiri yang dapat merusak rasa percaya diri dan menyebabkan perasaan cemas.
Sebaliknya, usahakan untuk berpikir lebih seperti seorang optimis untuk menjaga motivasi Anda tetap tinggi.
Visualisasi Mungkin Tidak Efektif
Meskipun visualisasi sering dianggap sebagai alat untuk kesuksesan, penelitian sebenarnya menunjukkan bahwa strategi motivasi ini bisa berbalik dan menimbulkan masalah bagi orang yang sangat takut gagal.
Satu penelitian menemukan bahwa orang dengan rasa takut gagal yang kuat mengalami suasana hati negatif setelah melakukan aktivitas yang melibatkan visualisasi kesuksesan.
Jadi, rasa takut akan kegagalan adalah hal yang dialami oleh setiap orang dari waktu ke waktu, namun hal ini dapat menjadi lebih serius ketika perasaan tersebut menjadi persisten.
Latihlah kasih sayang pada diri sendiri dan usahakan untuk mengambil langkah-langkah kecil dalam membangun kepercayaan diri dan mengatasi ketakutan Anda.***
Leave a Reply