Healmind – Simak cara mengatasi anak hiperaktif, di sini.
Anak hiperaktif adalah anak yang melakukan aktivitasnya dengan sangat aktif dan cenderung sulit untuk dikendalikan.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan sulit memusatkan fokus dan konsentrasi, tidak bisa duduk tenang, dan berbicara terlalu cepat.
Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
Anak hiperaktif adalah kondisi yang dapat ditangani melalui beberapa cara, yaitu melalui tindakan medis dan penerapan pola asuh orang tua yang tepat. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Tindakan Medis
Penanganan anak hiperaktif cenderung beragam sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Namun, metode pengobatan yang umum dilakukan dokter untuk menangani kondisi anak hiperaktif adalah:
Meresepkan obat-obatan, seperti dexmethylphenidate, amphetamine dan dextroamphetamine untuk mengendalikan gejala dan memberikan efek menenangkan.
Terapi bicara untuk mendiskusikan gejala yang dialami oleh anak bersama terapis.
Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy/CBT) untuk membantu mengubah pola pikir dan perilaku anak hiperaktif.
2. Penerapan Pola Asuh Orang Tua yang Tepat
Di samping pengobatan medis, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penanganan anak hiperaktif adalah dengan menerapkan jenis pola asuh yang tepat.
Misalnya, jika si kecil sedang mengerjakan tugas, orang tua dapat menciptakan suasana senyaman mungkin dan menghindari berbagai hal yang dapat mengganggu konsentrasi anak, seperti televisi, ponsel, dan lain-lain.
Selain itu, orang tua juga perlu mengarahkan anak untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya menjaga keseimbangan fokus dan konsentrasi. Sejumlah pola hidup sehat yang bisa dilakukan untuk menangani anak hiperaktif adalah:
Mengajak anak untuk rutin berolahraga. Dengan berolahraga, anak dapat belajar disiplin, mengontrol diri, serta mengatur energi sebaik mungkin.
Memberikan makanan sehat dengan gizi seimbang.
Menghindari hal-hal yang dapat memicu gejala hiperaktif, seperti makanan atau minuman yang mengandung kafein dan paparan nikotin.
Melatih anak untuk mengontrol emosinya dengan baik.
Membuat peraturan yang jelas dan konsisten di lingkungan rumah.
Membuat jadwal harian yang terstruktur pada anak, mulai dari menentukan waktu untuk mandi, belajar, bermain, dan tidur.
Meningkatkan frekuensi aktivitas outdoor, seperti piknik, bersepeda, jalan santai, hiking, dan sebagainya.***
Leave a Reply