Stres – Gejala, Penyebab, dan Cara Menghilangkannya

apa itu stres

Healmind – Stres adalah bentuk respons tubuh kita ketika mengalami perubahan dalam hidup.

Pada dasarnya, hidup berubah secara konstan, mulai dari melakukan kegiatan sehari-hari hingga beradaptasi dengan lingkungan baru.

Kadang dalam kondisi tertentu yang mana menjadi titik terendah dalam hidup, stres sulit untuk dihindari. Misalnya saja, stres karena kehilangan seseorang, stres karena pekerjaan, hingga bangkrut dan terlilit utang.

Hal itu dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kalau reaksi ini berdampak buruk pada kesehatan, segeralah ambil tindakan untuk mengatasinya.

Mengenali gejala dan penyebabnya sejak awal disertai penanganan yang tepat dapat membantu dalam meminimalkan reaksi ini agar tubuh dan jiwa tetap sehat.

Gejala stres

Mengenali gejala-gejalanya bisa dibilang tidaklah mudah. Tiap-tiap orang memiliki gejala yang berbeda.

Terkadang gejalanya bisa samar dengan gejala kondisi kesehatan lainnya. Karena itu, cara mengetahuinya dengan tepat adalah berkonsultasi dengan dokter.

Walaupun begitu, tak ada salahnya untuk mengecek gejala-gejala berikut sebagai gambaran apakah terindikasi stres atau tidak.

Gejala fisik

  • Sakit kepala atau pusing.
  • Ketegangan atau nyeri otot.
  • Masalah perut.
  • Nyeri dada atau detak jantung yang lebih cepat.
  • Masalah seksual.

Gejala psikis

  • Sulit untuk berkonsentrasi.
  • Berusaha keras untuk membuat keputusan.
  • Merasa kewalahan.
  • Terus-menerus khawatir.
  • Menjadi pelupa.

Perubahan perilaku

  • Mudah tersinggung dan gusar.
  • Tidur terlalu sering atau kurang tidur.
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
  • Menghindari tempat atau orang tertentu.
  • Minum alkohol terlalu banyak atau merokok terlampau sering.

Apabila banyak dari gejala di atas muncul, luangkan waktu dan buat janji dengan dokter untuk memastikannya. Dengan begitu, hasilnya dapat diketahui dengan jelas.

Penyebab stres

Penyebab stres yang terjadi pada seseorang dapat berbeda-beda. 

Umumnya beberapa penyebab yang mengakibatkan stres adalah pekerjaan, hubungan, masalah keuangan, hingga masalah kesehatan.

Beberapa penyebab di bawah ini memicu terjadinya stres di kebanyakan orang, seperti:

  • Perundungan (bullying).
  • Bekerja terlalu keras.
  • Kehilangan pekerjaan.
  • Pernikahan atau hubungan yang tidak harmonis.
  • Perpisahan atau perceraian.
  • Kematian anggota keluarga atau orang yang dicintai.
  • Kesulitan belajar di sekolah.
  • Masalah keluarga
  • Rutinitas yang padat.
  • Berada di bawah tekanan.
  • Menghadapi perubahan besar
  • Khawatir berlebihan.
  • Memiliki tanggung jawab yang sangat besar.
  • Tidak memiliki cukup pekerjaan, aktivitas, atau perubahan dalam hidup.
  • Memikirkan ketidakpastian.

Ketika reaksi ini muncul karena penyebab-penyebab di atas, stres akan memengaruhi kita dengan cara yang berbeda-beda.

Perlu diketahui efek yang ditimbulkan bisa ringan hingga berat, bahkan sampai dapat mengancam nyawa seseorang.

Hal itu dapat berdampak terhadap kekebalan yang berarti dapat memengaruhi hampir semua bidang kesehatan. Reaksi ini juga dapat memengaruhi suasana hati dengan berbagai cara.

Jenis-jenis stres

Stres yang dihadapi tiap-tiap orang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang membagi jenis-jenis stres.

Menurut American Psychological Association (APA), tiga jenis stres tersebut sama-sama berdampak buruk bagi kesehatan. Ketiga jenis stres tersebut, yaitu:

1. Stres akut

Reaksi ini muncul dikarenakan adanya ancaman atau peristiwa yang tidak terduga terjadi. Contohnya adalah memberikan pidato, berdebat dengan pasangan, hingga mendapatkan tilang.

Gejalanya muncul dengan cepat dan tidak berlangsung lama. Kondisi ini membuat seseorang cemas, berkeringat, sakit kepala, sakit perut, hingga merasakan detak jantung berdebar cepat.

2. Stres akut episodik

Reaksi ini terjadi ketika stres akut sering terjadi akibat mengambil terlalu banyak tanggung jawab atau terlalu terbebani. 

Gejalanya mirip dengan gejala stres akut. Namun, perbedaannya adalah gejala akut episodik lebih sering muncul. 

Kalau tidak dikelola dengan baik, gejalanya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti depresi klinis atau penyakit jantung.

3. Stres kronis

Reaksi konstan dan bertahan selama periode waktu yang lama. Jenis yang satu ini termasuk jenis yang sangat berbahaya bagi kesehatan. 

Umumnya stres kronis dapat disebabkan kemiskinan, mendapat perlakuan tidak manusiawi, lingkungan kerja yang buruk, pernikahan atau keluarga rusak, atau penyalahgunaan zat terlarang.

Akibat dari jenis ini, beberapa orang mungkin mengalami kelelahan, perubahan nafsu makan, sulit tidur, sakit kepala, atau sulit berkonsentrasi. 

Kalau tidak mendapat penanganan segera, konsekuensinya akan berdampak serius terhadap kesehatan, seperti insomnia, obesitas, penyakit jantung, hipertensi, hingga diabetes.

Cara menghilangkan stres

Kita dapat mengelolanya secara efektif. Hal itu merupakan salah satu cara menghilangkannya. 

Selama dikelola dengan baik, kita dapat menghilangkan apa yang dirasakan dan membuat diri menjadi lebih tangguh dalam menghadapi di masa mendatang.

Ada beberapa hal yang bisa dicoba dalam menghilangkan stres. Sebagai gambaran, hal-hal berikut ini dapat dimulai secara mandiri.

  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur.
  • Melakukan teknik relaksasi, seperti melatih pernapasan, meditasi, atau pijat.
  • Melakukan peregangan tubuh.
  • Bisa tetap humoris.
  • Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.
  • Meluangkan waktu untuk hobi, seperti membaca buku atau mendengarkan musik.
  • Makan secara teratur dan pilih asupan bernutrisi. 
  • Tidur cukup.
  • Tetap positif dan berusahalah mengucap syukur dalam segala hal.
  • Belajar menjadi stoik dengan menerima bahwa ada hal-hal di luar kendali dan temukan cara memperbaiki hal-hal yang masih berada dalam kendali.
  • Belajarlah katakan “tidak” apabila diberikan tanggung jawab tambahan saat terlalu sibuk atau stres.
  • Tetap menjalin komunikasi dengan orang-orang yang menyenangkan, memberi rasa bahagia, memberi dukungan emosional, dan membantu dalam hal-hal praktis.
  • Mengurangi konsumsi kafein.
  • Hindari konsumsi alkohol secara berlebihan.

Kapan harus ke dokter?

Kalau upaya mengelola masalah ini telah dilakukan, tapi tak kunjung ada perubahan, saatnya untuk menemui dokter.

Konsultasi dengan dokter akan membantu dalam pemeriksaan lebih lanjut kondisi ataupun sebab-sebab yang luput dari perhatian.

Pertimbangkan juga untuk menemui konselor atau profesional kesehatan agar kondisi yang dialami teridentifikasi secara tepat.

Segera dapatkan bantuan apabila mengalami nyeri dada, termasuk sesak napas, nyeri rahang atau punggung, nyeri yang menjalar ke bahu dan lengan, berkeringat, pusing, ataupun mual.

Ada kemungkinan gejala-gejala tersebut adalah gejala lain seperti gejala serangan jantung.