Healmind – Kita sering mendengar istilah negativity bias alias bias negatif. Namun, apakah kita sudah benar-benar paham apa itu negativity bias? Sebelumnya, mari tanyakan pada diri sendiri pertanyaan berikut ini.
Pernahkah kamu mendapati dirimu memikirkan penghinaan atau terpaku pada kesalahan yang kamu lakukan? Kritik sering kali memiliki pengaruh yang lebih besar daripada pujian. Kabar buruk sering kali menarik lebih banyak perhatian daripada suatu kabar baik.
Pengertian Negativity Bias
Hal tersebut terjadi karena hal buruk berdampak lebih besar daripada hal baik. Para psikolog menyebut ini sebagai negativity bias. Istilah yang juga disebut bias negatif ini bisa berdampak kuat pada perilaku kita dalam mengambil keputusan.
Bahkan, bias negatif juga dapat berdampak pada hubungan anda dengan keluarga atau kekasih.
Negativity bias adalah kecenderungan kita untuk merangsang hal-hal negatif daripada hal-hal positif. Hal ini juga dikenal sebagai asimetri positif-negatif.
Fenomena psikologis ini menjelaskan bahwa kesan pertama yang buruk bisa sangat sulit diatasi oleh seseorang dan trauma masa lalu bisa memiliki efek yang berkepanjangan ke depannya.
Dalam hampir semua interaksi, kita lebih cenderung memperhatikan hal-hal negatif dan kemudian mengingatnya dengan lebih jelas.
Sebagai manusia, kita cenderung:
- Lebih banyak mengingat pengalam buruk daripada pengalaman menyenangkan
- Lebih sering mengingat hinaan daripada pujian
- Mengeluarkan lebih banyak reaksi ketika menerima suatu hal buruk/negatif
- Lebih sering memikirkan hal-hal negatif daripada positif
- Lebih sering menanggapi hal negatif daripada menanggapi hal positif
Contoh bias negatif
Misalnya, kita memiliki hari yang bagus saat berada di tempat kerja. Namun, tiba-tiba ada orang yang memberi komentar yang menjengkelkan kepada kita.
Kemudian akhirnya kita akan mengingat terus komentar menjengkelkan tersebut sepanjang waktu kita selama di kantor.
Lalu ketika kita pulang dan ada orang lain yang menanyakan bagaimana kabar kita hari ini. Kita akan menjawab bahwa kita mengalami hari yang buruk, padahal secara keseluruhan hari kita di kantor cukup baik meskipun ada satu kejadian baik.
Negativity bias ini membuat kita lebih memperhatikan hal-hal buruk yang terjadi dan membuat hal buruk tersebut jauh lebih penting padahal sebenarnya tidak.
sumber : verywellmind.com
Leave a Reply