10 Cara Manusia Mempertahankan Diri dari Hal yang Tidak Menyenangkan

10 Cara Manusia Mempertahankan Diri dari Hal yang Tidak Menyenangkan
10 Cara Manusia Mempertahankan Diri dari Hal yang Tidak Menyenangkan

Healmind- Simak 10 bentuk mekanisme atau cara pertahanan diri manusia terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan berdasarkan teori Freud, di sini.

Dalam dunia psikologi, mekanisme pertahanan diri adalah cara seseorang untuk memberikan proteksi kepada diri sendiri terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan.

DIlansir dari laman resmi RS Siloam, mekanisme pertahanan diri atau defense mechanism adalah strategi proteksi yang berasal dari alam bawah sadar seseorang.

Secara tidak sadar, seseorang akan melindungi dirinya sendiri agar perasaannya tidak terluka dari suatu hal atau situasi yang kurang menyenangkan dan tidak nyaman.

10 Bentuk Mekanisme Pertahanan Diri

Terdapat beberapa jenis defense mechanism yang umumnya ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut 10 bentuk mekanisme atau cara pertahanan diri manusia terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan berdasarkan teori Freud adalah:

1. Denial (Penyangkalan)

Di antara jenis-jenis mekanisme pertahanan diri manusia, denial merupakan mekanisme yang paling umum ditemui dan diketahui, serta merupakan langkah pertama dari pertahanan diri yang diaktifkan oleh alam bawah sadar manusia.

Di tahap ini, seseorang akan menolak atau menyangkal suatu fakta yang ada di hadapannya. Dengan begitu, orang tersebut tidak akan merasa terluka.

2. Repression (Represi)

Dalam mekanisme pertahanan diri ini, seseorang akan memilih untuk menyembunyikan atau menghalangi masalah-masalah tersebut masuk ke dalam alam bawah sadarnya.

Dari pada memilih untuk menghadapi masalah di depannya, mekanisme pertahanan diri repression akan mendorong seseorang untuk melupakan atau tak mau mengakui realita tersebut sama sekali.

3. Regression (Regresi)

Regresi terjadi ketika seseorang yang merasa terancam atau gelisah secara tidak sadar melakukan reaksi pelarian dengan cara yang sama ketika seseorang tersebut masih kecil.

Contoh mekanisme pertahanan diri regression adalah orang dewasa yang mengalami trauma akibat hubungan yang tidak sehat akan memeluk boneka-boneka dari masa kecilnya ketika tidur.

4. Projection (Proyeksi)

Penilaian seseorang terhadap orang lain di sekitarnya memiliki peran penting dalam bentuk mekanisme pertahanan diri projection. Seseorang akan mengaktifkan mekanisme pertahanan diri projection ketika merasa tidak nyaman dengan orang lain.

Sebagai contoh, seseorang tidak menyukai teman barunya namun alih-alih menerima perasaan tersebut, seseorang memilih untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa teman barunya lah yang membenci dirinya.

Ia akan menafsirkan segala perkataan atau perilaku teman barunya tersebut dengan cara yang sangat buruk, walaupun teman barunya itu sebenarnya tidak membencinya.

5. Rationalization (Rasionalisasi)

Rasionalisasi merupakan jenis defense mechanism di mana seseorang berusaha membenarkan kesalahan atau perasaan bersalah dirinya dengan memunculkan sebuah gagasan atau fakta yang dibuat sendiri.

Dengan begitu, seseorang akan merasa lebih nyaman dengan pilihan yang diambil walaupun ia menyadari bahwa hal tersebut tidak benar.

Misalnya, seseorang yang menghindari perasaan bersalah akibat telat mengumpulkan berkas di luar jam kerja atau terlambat datang ke kantor.

Untuk menghindari rasa bersalah atau malu tersebut, ia akan beralasan bahwa rumahnya jauh atau jalanan macet. Padahal sebenarnya alasan tersebut bisa dihindari dengan segera mengerjakan tugas atau berangkat kerja lebih awal.

6. Displacement (Pengalihan)

Ketika menghadapi masalah dengan orang lain, defense mechanism seseorang bisa muncul dalam bentuk displacement atau pengalihan. Hal ini dilakukan dengan mencari seseorang atau sebagai tempat pelampiasan rasa emosi dan frustasi yang kuat.

Contoh mekanisme pertahanan diri displacement adalah marah atau bertindak kasar kepada anggota keluarga di rumah karena stres dengan masalah kantor.

 

7. Reaction Formation (Formasi Reaksi)

Tipe mekanisme pertahanan diri ini ditandai dengan seseorang yang melakukan tindakan berlawanan dengan apa yang ia rasakan. Biasanya, mekanisme formasi reaksi aktif ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang tak disukainya.

Sebagai contoh, seorang karyawan bersikap baik dan ramah secara terpaksa ketika menghadapi atasan yang kurang ia sukai.

8. Sublimation (Sublimasi)

Saat menghadapi situasi yang sulit, seseorang dengan mekanisme pertahanan diri sublimation akan mengalihkan perasaan atau emosinya ke kegiatan-kegiatan yang positif.

Jenis mekanisme pertahanan diri ini dianggap sebagai strategi pertahanan yang positif dan dewasa. Sebagai contoh, mencari ketenangan dengan memainkan alat musik favorit untuk melampiaskan kemarahannya terhadap seseorang atau suatu hal.

9. Intellectualization (Intelektualisasi)

Ketika sedang menghadapi permasalahan, seseorang bisa mengabaikan semua emosi di dalam dirinya dan fokus ke hal-hal konkrit dalam realita hidup. Inilah yang disebut dengan intellectualization.

Contoh dari bentuk dari pertahanan diri ini bisa dilihat dari usaha seseorang dalam menelusuri dan membuat daftar lowongan kerja sesegera mungkin setelah kehilangan pekerjaan. Alih-alih berkutat dalam kesedihan, seseorang dengan intellectualization defense mechanism lebih berfokus untuk segera mencari peluang kerja yang baru.

10. Compartmentalization (Kompartementalisasi)

Seseorang dapat membagi kehidupannya ke dalam sektor-sektor yang berbeda. Sehingga, ketika terjadi masalah pada salah satu sektor, seseorang dapat melindungi sektor-sektor lainnya.

Itulah 10 cara manusia mempertahankan diri dari hal-hal yang tidak menyenangkan menurut teori Freud.***